Pedagang sayur Pasar Gunung Batu mempersiapkan pesanan sayuran pembeli yang dipesan melalui sistem online, Minggu (29/3/2020). Perumda Pasar Pakuan Jaya Bogor memberlakukan pembatasan operasional pasar, dan meminta pedagang beralih metode berjualan dengan sistem online.
Tangan Afrida (50) sibuk memasukkan sayur mayur ke dalam plastik, Minggu 29 Maret 2020. Pedagang sayur mayur di Pasar Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor ini mengaku keteteran melayani pesanan sayur yang ia dapatkan dari berjualan via online.
Sejak, Minggu ini, Afrida memang memutuskan untuk menjual sayur mayurnya melalui online. Disamping ada pembatasan jam operasional pasar, di tengah wabah corona ini, tingkat kunjungan ke pasar juga menurun signifikan.
Ide berjualan online itu muncul dari pengelola pasar, Perusahaan Umum Daerah Pasar Pakuan Jaya. Melalui akun media sosial, PD Pasar Pakuan Jaya mencantumkan pasar mana saja yang melayani belanja online. Pasar Gunung Batu salah satunya. Nama Ida, menjadi salah satu penjual yang tercantum dalam poster yang diunggah di media sosial tersebut.
Ida pun tak menyangka, respons masyarakat begitu luar biasa. Begitu poster tersebut terpampang, pesan melalui whatsapp tanpa henti masuk ke ponselnya
- “Ini hari pertama saya jualan online. Hari ini agak kewalahan, semua pesen. Sampai brokoli habis, paprika habis,” kata Ida kepada “PR”, Minggu, kemarin.
- Ida mengatakan, sebenarnya stok sayur mayur yang ia jual cukup memadai. Kebetulan, Ida merupakan penyuplai sayuran untuk restoran dan mal. Namun, karena wabah corona, Ida memilih untuk melayani pembeli via online. Masyarakat yang mau membeli sayur tinggal mengirim pesan whatsapp kepadanya, kemudian ia akan mengirim langsung ke pembeli. Setiap pengiriman, Ida memberlakukan ongkos kirim sebesar Rp 10 ribu
Mengenai stok
sayur, Ida mengakui stok persediaan lapak sayurnya masih sama seperti saat ia berjualan di Pasar Gunung Batu. Namun demikian, ada beberapa komoditas yang cadangannya ditambahkan, untuk berjaga-jaga ada lonjakan pembeli.
Mengenai harga
sayur sendiri, Ida menyebut harganya relatif normal. Namun demikian, ada beberapa komoditas
sayur yang langka, sehingga harganya juga berbeda dengan hari biasa.
Dengan tingginya minat pembeli
sayur, Ida meminta para calon pembeli untuk memesan sehari sebelum waktu pengiriman. Dengan demikian, Ida bisa mempersiapkan pesanan
sayur dengan baik, dengan skema pengantaran yang lebih efektif.
“Ya kalau bisa memesan sehari sebelumnya, jadi WA saya dulu, sore nanti disiapin, kalau stok enggak ada bisa dicarikan. Jadi untuk mengantarkannya bisa satu arah, barengan. Kalau dadakan semua nanti saya keteteran,” kata Ida.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya Muzakkir mengatakan, metode belanja
online mulai diterapkan, Minggu 29 Maret 2020. Saat ini, terdapat lima
pasar yang mulai menerapkan sistem belanja
online. Pasar tersebut yakni Pasar Padasuka (Cumpok), Pasar Sukasari, Pasar Gunung Batu, Pasar Baru
Bogor, dan Pasar Jambu Dua.
0 Response to "Pedagang Sayur Kebanjiran Order usai Jualan Online Akibat Wabah Corona"
Posting Komentar